Minggu, 22 Juli 2012

Paganisme Dalam Kristen

1 komentar


1). Kemiripan Kristen & Agama Pagan

Seringkali kita menemukan posting yg mengutip berbagai legenda, dongeng dan kepercayaan arab atau bangsa lain yg memeluk Islam dan mengatakannya sebagai ajaran Islam. Entah disengaja atau tidak, kekeliruan ini kemudian digunakan sebagai dasar bagi pembuat posting utk menyatakan bahwa bahwa Islam adalah agama penyembah berhala.

Suatu logika yg benar2 dipaksakan karena muslim hanya mengakui Al Quran sebagai sumber ajarannya yg tak tergoyahkan dan hadist shahih sbg penjabaran dari ajaran2 tsb. Sumber2 lain spt hasil pemikiran para ulama hanya diikuti selama tidak bertentangan dgn Al Quran dan Hadist. Sumber2 spt legenda, dongeng dan kepercayaan malah haram dipergunakan oleh muslim.

Karena beberapa dari pembuat posting itu terlihat ngotot, maka saya merasa perlu mengajak mereka utk melihat ke agamanya sendiri sebelum menilai agama orang lain. Sebelumnya perlu saya garis bawahi bahwa posting saya ini hanya berisi konsepsi agama pagan (penyembah berhala) yg mirip dengan konsepsi tertentu dalam alkitab dan ajaran nasrani.

Saya tidak menyimpulkan bahwa alkitab atau ajaran nasrani berisi ajaran pagan. Bisa jadi apa yg saya tuliskan hanyalah kemiripan yg bersifat kebetulan.
Silahkan Anda simpulkan sendiri. Kemiripan-kemiripan itu di antaranya:
(1) Tuhan punya anak: dipercayai oleh hampir seluruh bangsa zaman dulu, kecuali utamanya bangsa Yahudi yg menyembah Tuhan yg Esa
(2) Anak Tuhan lahir dari seorang Perempuan Manusia: Sebagian besar firaun di mesir, osiris (mesir), mithra (persia), Hercules (Yunani), Attis (Asia Minor)
(3) Anak Tuhan lahir bulan desember: osiris (mesir), mithra (persia), apollo (yunani), penyembahnya merayakan kelahiran mereka sebagai hari besar agama
(4) Bintang menandai kelahiran anak tuhan: osiris (mesir), mithra (persia)
(5) Anak Tuhan lahir di kandang kuda: hercules


(6) Orang bijak mengunjungi anak tuhan segera setelah kelahirannya: osiris, mithra


(7) Trinitas: osiris-Isis-horus (Mesir), wishnu-brahma-shiwa (India), logos-tuhan pencipta-tuhan anak (konsep Plato, yunani)

(8) Anak Tuhan menyelamatkan manusia: osiris (mesir), mithra (persia), hercules (yunani), Attis (Asia Minor), krishna (india)

(9) Anak Tuhan mati disalib: osiris (mesir), attis (asia minor)
(10) Anak Tuhan memiliki 12 pengikut setia: osiris (mesir), mithra (persia)
(11) Darah anak Tuhan menyelamatkan dunia: attis (Asia minor), addonis (syiria), dionysus (yunani)

(12) Anak tuhan mati lalu bangkit kembali dari kematian dan diangkat ke surga: osiris, mithra, addonis, peristiwa ini juga diperingati oleh para penyembahnya
(13) Pembaptisan dengan air suci: dilakukan utk setiap anggota penyembah dewa mithra, dewa attis, dan dewa osiris
(14) Misa memakan roti dan minum anggur sbg perlambang daging dan darah tuhan: dilakukan penyembah dionysus, penyembah osiris

(15) Peringatan kematian dan kebangkitan tuhan dari kematian: dilaksanakan oleh penyembah AShtar (baylonia), osiris, mithra dan addonis

(16) lambang salib dipakai oleh para penyembah horus-isis-osiris utk menghormati kematian osiris di tiang salib

(17) Pohon digunakan dalam upacara merayakan kelahiran dewa: mesir (memperingati kelahiran osiris), romawi (memperingati kelahiran dewa mithra) Beberapa legenda para dewa tsb begitu miripnya dgn kepercayaan nasrani ttg Yesus sehingga apabila nama2 spt Osiris, Mithra atau Attis itu diganti dgn nama Yesus maka sulitlah kita membedakan mana legenda mana alkitab.


Lebih Lanjut Bca juga Kemiripannya disini ;

Kisa- Kisah Kemiripan Agama Berhala dengan Kisah Yesus

Berikut ini disalinkan apa adanya dari buku Darah dan Penebusan Dosa karangan M. Hasem hal. 31 --41.

Edward Carpenter berkata:

Alangkah menakjubkan persamaan dan perserupaan dalam segala hal-hal ini dengan riwayat Yesus dalam kitab-kitab Injil.

Sering orang bertanya, mengapa Yesus dipandang sebagai tuhan Juru Selamat Penebus Dosa. Pertanyaan serupa ini diajukan oleh orang awam yang tidak mengetahui latar belakang sejarahnya.

Dr. Davies telah mengatakan dengan tepat:

Yang tidak diketahui si Awam, tetapi diketahui si Sarjana ialah bahwa banyak tuhan-tuhan kafir pada zaman Yesus dan sesudahnya mana terdapat tuntutan-tuntutan yang sama dan dalam nama-nama siapa dikhotbahkan doktrin-doktrin yang sangat serupa. Mithra adalah Juru Selamat umat manusia; demikian pula Tammuz, Adonis dan Osiris[1].

Tuhan-tuhan kafir yang ada di sekitar wilayah penyebaran agama Kristen pada awal pertumbuhannya, banyak sekali persamaan-persamaannya dengan riwayat hidup Yesus yang digambarkan dalam Bibel. Banyaknya persamaan-persamaan ini sangat menarik perhatian para sarjana untuk mempelajari riwayat dan ajaran-ajaran agama itu serta memperbandingkannya dengan riwayat dan ajaran-ajaran Yesus.

Sehubungan dengan ini Edward Carpenter berkata:

Ketika Yesus dari Nazaret hidup, atau dianggap hidup, dan selama berabad-abad sebelum itu, daerah-daerah di sekitar laut tengah merupakan panggung sejumlah kepercayaan-kepercayaan kafir dan ritus-ritus (upacara keagamaan/ upacara suci; peny.) agama kafir. Kuil-kuil yang tak terhitung jumlahnya dipersembahkan kepada tuhan-tuhan seperti Apollo dan Dionysos bagi bangsa Yunani, Adonis dan Attis di Frigia dan Suriah; Osiris, Isis dan Horus di Mesir; Baal dan Astarte di Babilonia dan Kartago, dan sebagainya. Kelompok-kelompok besar dan kecil mengumpulkan kepercayaan-kepercayaan itu dan pengabdian serta kebaktian atau upacara-upacara agama, yang termasuk kepada tuhan mereka masing-masing dan dalam kepercayaan mereka terhadap tuhan-tuhan mereka itu. Dan bagi kita adalah suatu kenyataan yang luar biasa pentingnya, bahwa kepercayaan-kepercayaan mereka dan upacara-upacara agama mereka dalam garis-garis besarnya; walaupun tidak identik namun sangat menyolok persamaan-persamaannya …[2]


Sekedar gambaran singkat, berikut ini kami sajikan riwayat sekilas dari tuhan-tuhan atau dewa-dewa itu.

Osiris

Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 -120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan-tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember. Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah-lembutan dan kehalusan. Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang-cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa. Kata Plutarchus, “Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur. Dengan kata-kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.

Osoris ini sebenarnya tuhan bangsa Mesir, tetapi kepercayaan orang kepadanya tersebar sangat luas ke wilayah�wilayah disekitar Laut Tengah.

Isis

Ia juga salah satu oknum Tritunggal Mesir kuno, lahir dalam gua. Seperti tuhan-tuhan Juru Selamat Penebus dosa lainnya, ia juga mati menebus dosa, dikuburkan lalu bangkit lagi dari kuburnya. Pemujaan kepada tuhan Isis ini meluas sampai ke Eropa. Bahkan tempat yang sekarang dikenal dengan Notre Dame di Paris dengan katedralnya yang sangat mahsyur itu dahulu asalnya dari rumah penyembahan kepada Isis. Isis ini adalah tuhan perempuan atau dewi dan pemujaan kepadanya sangat mirip dengan pemujaan kepada Maria dengan segala macam patung-patungnya.

Horus

Horus adalah putra tunggal dari Osiris dan Isis. Ia lahir dalam gua. Ia mati dibunuh dan mencurahkan darah sebagai Juru Selamat untuk menebus dosa dengan darahnya, dikuburkan, tetapi kemudian ia bangkit lagi dari kuburnya. Gambar-gambar tentang Horus dalam pangkuan Isis sebagai ibu tuhan ialah, menurut para ahli, yang masuk ke dalam gereja dalam bentuk Yesus dengan sang dara Maria.

Attis

Attis ini anak Cybele, ibu tuhan yang dipuja di Frigia, wilayah di Turki sekarang, yang dahulunya menjadi wilayah penyebaran agama Kristen awal, oleh Paulus dan kawan-kawannya. Attis terbunuh dengan disalibkan pada sebatang pohon dan mati menebus dosa dengan darahnya, kemudian bangkit lagi dari kubur. Setiap tahun kematian dan kebangkitannya diperingati secara besar-besaran dengan menyalib seorang pendeta yang dianggap seperti penjelmaan Attis. Pengaruh langsung kepercayaan ini kepada Paulus tidak dapat disangkal. Kisah-kisah Attis sangat menyerupai kisah Yesus.


Dalam kata-kata Arthur Weigall:

Attis adalah sang Gembala yang baik, putra Cybele. … Tetapi ketika menjelang dewasa ia mengorbankan dirinya sendiri dan berdarah hingga mati di bawah pohon jarum-jarum suci. Di Roma upacara perayaan kematian dan kebangkitan diperingati pada setiap tahun dari tanggal 22 sampai 25 Maret. … Pada perayaan itu sebatang pohon jarum-jarum ditebang pada tanggal 22 Maret dan pada batang pohon dikaitkan satu boneka dari tuhan itu. Dengan demikian maka Attis ‘mati tergantung pada sebatang pohon’ menurut uangkapan Bibel. Boneka ini kemudian dikuburkan pada suatu pekuburan. Tanggal 24 Maret adalah Hari Darah, dimana Imam Besar, yang tidak lain dari inkarnasi Attis sendiri, meraih darah dari lengannya dan mempersembahkan darah itu sebagai darah korban manusia, dan dengan demikian mengorbankan darahnya sendiri. Hal ini mengingatkan kita kepada kata-kata dalam Surat kepada Orang Ibrani: “Yesus telah datang sebagai Imam Besar … bukan dengan membawa darah domba dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darahnya sendiri … mendapatkan penebusan yang kekal bagi kita.” Pada malam itu pendeta-pendeta pergi ke kuburan dan mendapatkan kuburan itu bercahaya dari dalam dan pada saat itu ditemukan bahwa kuburan itu kosong, karena tuhan itu telah bangkit lagi pada hari ketiga sesudah matinya dan pada tanggal 25 hari kebangkitan itu dirayakan dengan sangat gembira ria, dengan semacam jamuan makan suci dan calon-calon mereka disucikan dan mereka dianggap telah dilahirkan kembali[3].

Adonis

Ia dibunuh oleh Typhoon sang Babi Hutan, tetapi bangkit hidup lagi pada musim semi. Pada waktu itu sungai Orantes pasang dan warna airnya kelihatan berwarna merah. Disana orang-orang mengadakan upacara pada tepi sungai dengan kepercayaan bahwa warna merah dari sungai itu adalah darah Adonis yang tercurah dan mengalir untuk menebus dosa manusia.

Pemujaan kepada Adonis ini sangat diperhatikan oleh penduduk Antiochia dan Siprus serta wilayah-wilayah sekitar Mediterania lainnya (sedangkan Antiokia merupakan basis awal penyebaran Kristen; peny.). Frazer menceritakan tentang pesta-pesta upacara yang diadakan di Asia dan di negeri-negeri di bawah kekuasaan Yunani, yang dilakukan setiap tahun.

Kata Frazer:

Patung-patung yang diberi pakaian, yang menyerupai mayatnya dibawa untuk dikuburkan dan kemudian dilemparkan ke laut atau sumber-sumber air. Pada beberapa tempat kebangkitannya dirayakan pada esok harinya … Ia dianggap telah hidup lagi dan naik ke langit, disaksikan oleh pemuja-pemujanya[4].


Arthur Weigal menulis:

Salah satu tempat kedudukan yang pertama-tama dari agama Kristen ialah Antiochia, tetapi di kota ini setiap tahunnya diperingati kematian dan kebangkitan tuhan Tammuz atau Adonis, nama yang disebut terakhir ini semata-mata berarti ‘Tuhan’ saja. Tempat di Betleham yang dipilih oleh orang-orang Kristen zaman dahulu sebagai tempat kelahiran Yesus (karena tidak mengetahui dimana sebenarnya tempat kejadian itu) tidak lain dari pada tempat suci tuhan kafir ini dahulunya, sebagaimana Santo Jerome, Bapa Gereja (340 - 420 M) terkejut mendapatkan kenyataan yang menunjukkan bahwa Tammuz atau Adonis sangat dikacaukan dalam pikiran orang dengan Yesus Kristus. Menurut kepercayaan mereka, tuhan itu menderita maut secara kejam, turun ke neraka Hades, kemudian naik kelangit; dan perayaan peringatan terhadap tuhan itu, seperti yang dilakukan pada berbagai negeri, matinya diratapi, boneka tubuhnya yang telah mati dipersiapkan untuk dikuburkan setelah dibaptiskan dengan air dan diurapi, dan pada hari berikutnya kebangkitannya diperingati dengan penuh ria, kata-kata ‘Tuhan telah bangkit’ itu sendiri boleh jadi dipergunakan. Perayaan tentang kenaikan ke langit yang disaksikan oleh pemuja-pemujanya merupakan babak terakhir pesta itu[5].

Mithra

Mithra lahir dalam gua pada tanggal 25 Desember. hari lahir Mithralah yang dipinjam oleh gereja sebagai Hari Natal atau hari kelahiran Yesus. Hal ini tidak tersangkal oleh siapapun. Bahkan Santo Agustinus, dalam pedebatannya dengan si Yahudi yang bernama Trypho, tidak menyangkal kenyataan ini ketika ia berkata:

Kami merayakan hari ini sebagai hari suci; bukan sebagai kelahiran orang-orang kafir merayakan hari Matahari, tetapi kelahiran Dia yang menciptakan Matahari itu.

Hari Minggu yang dijadikan hari suci Kristen, sebagai ganti hari Sabat yang Sabtu itu, tidaklah lain dari hari suci bagi agama Mithra, agama pemujaan Matahari. Bekas-bekasnya masih kita lihat dengan myata pada istilah nama hari itu sendiri: Sunday (Inggris), Sonntag (Jerman), Zondag (Belanda) Sun = Sonn = Zon, yang berarti Hari Matahari.

Mithra adalah tuhan Matahari yang banyak dipuja pada berbagai nama. Segala keterangan yang bersangkutan dengan kepercayaan yang bertalian dengan ilmu falak, seperti pertandaan bintang pada saat kelahiran Yesus, tanggal-tanggal kelahiran Maria dan Yahya pembabtis, tanggal kenaikan Yesus ke surga, kenaikan Maria kelangit, perlambangan Yesus sebagai anak domba, pengkudusan dengan darah lembu dan domba, serta ratusan macam keprcayaan lainnya, berasal dari agama Mithra.

Mithra adalah tuhan Juru Selamat Penebus dosa. Mithra mengorbankan lembu suci yang darahnya menyucikan dan menebus segala dosa manusia. Namun lembu itu tidak lain dari penjelmaan atau inkarnasi Mithra sendiri. Upacara pohon terang yang sangat terkenal itu dahulunya adalah upacara Mithra.


Anak-anak dewa atau putra-putra lainnya yang dipuja di wilayah Mediterania adalah Dionysos, Hercules, Apollo, Helios, Hyacinth, Zagreus, Marduk dan Zandan. Mereka semua adalah Juru Selamat Penebus dosa dengan darah; semuanya mati dengan mencucurkan darah korban, kemudian bangkit lagi dan naik ke langit. Riwayat dewa-dewa, anak-anak tuhan ini, tidak jauh berbeda dari tuhan-tuhan yang disebut sebelumnya, yang berarti pula erat persamaannya dengan riwayat Yesus. Bahkan pusat pemujaan Zandan adalah kota Tarsus, kota kelahiran Paulus, orang yang mula-mula menyiarkan bahwa Yesus itu tuhan dan Juru Selamat penebus dosa dengan darah.

Krisna

Putra dewa ini pun dilahirkan dalam kandang sapi. Kelahirannyapun diperlihatkan oleh tanda-tanda perbintangan. Ia anak manusia, tetapi berbapa Brahma, tuhan Bapa dalam Hinduisme.

Ketika lahir, Krisna hendak dibunuh oleh Kansa; Yesus hendak dibunuh oleh Herodes. Dalam perhitungan belum lama berselang ternyata bahwa Herodes, yang menjadi wakil raja roma di Palestina itu, telah meninggal sekurang-kurangnya empat tahun sebelum tahun pertama Masehi, tahun kelahiran Yesus, sehingga beralasanlah orang yang mengira bahwa cerita tentang pembunuhan kanak-kanak oleh Herodes ini hanyalah suatu paksaan untuk penyesuaian dengan dongeng-dongeng Mithra dan Krisna tentang ancaman pembunuhan anak itu.

Demikian banyaknya persamaan riwayat Yesus dengan Krisna, sehingga Swami Abhedananda, seorang Hindu yang mempelajari agama Kristen berkata:

Pada inkarnasi tuhan yang terkenal dikalangan orang Hindu, termasuk Krisna, Buddha, Rama dan lain-lain. Apabila seorang Hindu membaca riwayat dan ajaran-ajaran Yesus Kristus yang dinyatakan dalam Injil-Injil Sinoptik dan membandingkannya dengan riwayat dan ajaran-ajaran Krisna dan Buddha, maka persamaa-persamaan kedua penulisan itu sangat menakjubkan hingga pada bagian-bagian yang terkecil, dari naiknya bintang-bintang (pertanda kelahiran Yesus) hingga kebangkitannya dan kenaikannya ke langit. Krisna hidup 1.400 tahun sebelum Kristus, dan Buddha lahir 547 tahun sebelum Yesus Kristus[6].

Persamaan-persamaan riwayat dan ajaran Yesus Kristus dan Krisna tidak tersangkal. Seorang misioner berkebangsaan Jerman, setelah melihat persamaan-persamaan antara keduanya, menulis sebuah buku di mana ia menuduh bahwa para penganut agama Hindu telah meniru riwayat dan ajaran Yesus.

Misioner W. Dilger itu berkata:


Er ist uber allen zweifel erhanben, dasz die Gemeinsamen Einzelzuge aus dem neuen Testamen entlehnet sind (sama sekali tidak dapat diragukan bahwa persamaan itu berasal dari peminjam dari Injil Perjanjian Baru[7].

tuduhan Dilger yang menggelikan ini tidak dibiarkan begitu saja.


Plange berkata:

Namun bagaimana mungkin dikatakan demikian, sementara tidak terdapat keraguan bahwa legenda-legenda Krisna berasal dari jaman Buddha, dan tiada pula keraguan bahwa Buddha hidup sekitar 500 tahun sebelum Yesus?[8]

Plange kemudian mengingatkan akan kata-kata Hopkins:

Apabila orang memikirkan betapa tua asal-usul legenda-legenda ini, maka tidak akan ada keraguan bahwa cerita-cerita ini telah dipinjam dari Hindu[9].

Tentulah sejarah tidak dapat berkata lain dari yang telah ditegaskan Abhedananda, Plange, dan Hopkins itu.

Dari Bhagawad Gita, kita kutipkan pernyataan Krisna:

Ritus-ritus yang diperintahkan kitab-kitab Weda serta upacara-upacara yang dilakukan untuk roh nenek moyang, ramuan penyembuhan dan makanan, mantra, mentega suci: Akulah korban itu dan akulah api ke mana korban itu dipersembahkan[10].

Matinya Krisna sama pula dengan matinya Yesus. Krisna mati digantungkan atau disalibkan pada pohon dan ditombak hingga mati. Krisna bermahkota ketika dipakukan pada pohon itu. Sehubungan dengan itu, Plange mengatakan:

Keduanya mati sebagai korban. … Keduanya naik kelangit sesudah matinya, setelah tugas selesai. keduanya dijadikan tuhan oleh para penganut agamanya[11].

Syiwa

Syiwa adalah oknum ketiga Tritunggal atau Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Kepadanya sering dikorbankan darah berratus-ratus manusia bersama nyawanya. Tetapi manusia yang dikorbankan untuk Syiwa itu tidaklah lain dari inkarnasi Syiwa sendiri. Terhadap ratusan nyawa manusia yang disembelih dalam pemujaan kepada Syiwa, dewa itu berkata kepada Brahma (dewa Bapa):


Akulah korban itu sebenarnya; Akulah yang kamu sembelih di atas altar-altarku[12].

Odin

Odin adalah tuhan dikalangan bangsa-bangsas Skandinavia. Ia termasuk salah satu oknum Tritunggal menurut kepercayaan Skandinavia purba. Agama ini banyak pula pengaruhnya di bagian lain wilayah Eropa Utara. Kepada Odin sering dikorbankan manusia yang digantung dan disalibkan. Tetapi Odin tidak puas dengan korban-korban manusia itu saja, sehingga ia sendiri mengorbankan dirinya.

Dalam Havanal tuhan itu berkata:

Aku tahu bahwa aku digantungkan pada pohon yang dihembus angin selama sembilan malam penuh; dilukai dengan tombak, dipersembahkan kepada Odin, dari aku kepada aku sendiri[13].


Kemiripan-kemiripan tsb juga begitu nyatanya hingga seorang Martin Luther King pernah berkata: "... Ringkasnya dapat kita katakan bahwa kepercayaan atas kehidupan yg kekal, perantara antara tuhan dan manusia, pelaksanaan sejumlah ritual sakramen, kelahiran kembali orang yg baru masuk agama, dan dalam banyak hal dukungan atas nilai-nilai moral tertentu merupakan hal yg sama antara Mithraisme dan ajaran nasrani.

Faktanya, kesamaan ini begitu jelas sehingga banyak orang percaya bahwa agama nasrani sendiri merupakan sebuah aliran kepercayaan rahasia (sebagaimana mithraisme)". Perkataan itu seakan mengulang kembali kebingungan para pendiri gereja, di antaranya Justin Martyr yg dalam tulisannya berjudul "Dialogue with Trypo" mengatakan bahwa "Kelahiran (Yesus) di kandang kuda adalah prototype dari kelahiran dewa Mithra dalam goa Zoroastrianisme ... Yesus lahir pada saat kelahiran (dewa) matahari di kandang kuda Augea, datang ke dunia sebagai Hercules kedua yg membersihkan dunia yg penuh dosa".

Kebingungan juga terlihat dari pembelaan St. Augustine, "Kita menyucikan hari ini (natal) tidak sama dengan para penyembah berhala yg melakukannya karena memperingati kelahiran (dewa) matahari, kita (menyucikannya) untuk memperingati kelahiran Dia yg menciptakan (matahari)". Fakta yg harus diingat dalam memahami kemiripan tsb adalah bahwa pada masa berkembangnya ajaran nasrani, di wilayah2 perkembangan tsb (mesir, yunani, romawi, syiria, dan timur tengah pada umumnya) telah ada agama2 kuno dgn pengikut yg sangat banyak dan dgn ajaran2 yg melekat erat di benak masyarakat, di antaranya: Mithraisme (menyembah Mithra), Ophirisme (menyembah Attis), penyembahan horus-isis-osiris, helenisme, dsb.

Siapapun yg ingin membawa agama baru ke tengah2 mereka dan ingin melakukannya secara mudah, harus bisa menyesuaikan ajaran agama baru tsb dgn mengakomodir ajaran2 penyembah berhala. Para penganut nasrani awal yg dipimpin langsung oleh James (saudara tiri Yesus) dan Peter (murid langsung Yesus) atau yg sering disebut sebagai kaum Ebbonite menolak utk menyesuaikan keyakinan mereka dgn ajaran2 para penyembah berhala. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena mereka membatasi dakwahnya di kalangan Yahudi yg memang dengan keras menolak ajaran2 para penyembah berhala tsb.

Aliran ini bertahan hingga setelah Konsili Nicea gereja menyatakan mereka sesat dan menghabisi para pengikutnya. Sebuah mitologi yang serupa dengan kehidupan yesus (versi kristen) berdasarkan penelitian para sejarawan sbb :


1. Dianggap Tuhan atau Dewa

-Yesus —> Tuhan Kristen
-Mithra —> Dewa Persia Kuno
-Osiris —> Dewa Mesir Kuno
-Baachus —> Tuhan Yunani Kuno

2. Tanggal Kelahiran
-Yesus —> Tanggal 25 Desember
-Mithra —> Tanggal 25 Desember
-Osiris —> Tanggal 25 Desember
-Baachus —> Tanggal 25 Desember

3. Pengharapan orang
-Yesus —> Mesias yg ditunggu
-Mithra —> Perantara yg ditunggu
-Osiris —> Pembebas yg ditunggu
-Baachus —> Pembebas yg ditunggu

4. Lahir dari Ibu Perawan
-Yesus —> Seorang perawan Maria
-Mithra —> Seorang perawan Aishev
-Osiris – –> Seorang perawan Naeith
-Baachus —> Seorang perawan Demeter

5. Kematian
-Yesus —> Mati Disalib / Dibunuh
-Mithra —> Mati Dibunuh
-Osiris —> Mati Dibunuh
-Baachus —> Mati Dibunuh

6. Tujuan Kematian
-Yesus -> Menebus dosa manusia
-Mithra -> Menebus dosa manusia
-Osiris -> Menebus dosa manusia
-Baachus -> Menebus dosa manusia

7. Kebangkitan
-Yesus -> 3 hari dr penyaliban
-Mithra -> 3 hari dr pembunuhan
-Osiris -> 2 hari 3 malam dari pembunuhan
-Baachus -> 3 hari dari pembunuhan

8. Triteisme
-Yesus -> Oknum dr Trinitas (Anak,Bapa,Roh Kudus)
-Mithra -> Oknum dr Tridewa (Mitra,Ahirman,Ohrzmad)
-Osiris -> Oknum dr Tridewa (Osiris,Isis,Horus)
-Baachus -> Oknum dr Tridewa (Baachus,Apolos,Yupiter)

9. Kedatangan kedua kali ke dunia
-Yesus -> Menjelang kiamat
-Mithra -> Menjelang kiamat
-Osiris -> Menjelang kiamat
-Baachus -> Menjelang kiamat

YANG NYONTEK SIAPA YA,,,,Embeeeeeeee !!!

2) Lambang - lambang Agama Pahan dalam Kristen
(Sejarah Salib, Swastika, dan Penggunaannya dalam Paganisme)

Pisces, lambang awal mula Kristen Salib adalah lambang yang sangat tua yang terdapat di dunia jauh sebelum lahirnya Nabi Isa atau Yesus. Pada awalnya orang-orang Kristen tidak menggunakan salib sebagai lambang Kekristenan mereka. Benda ini tidak termasuk dalam daftar pertama lambang-lambang Kristen yang disediakan oleh St. Clement. Mulanya yang mereka gunakan justru bintang ikan

(Pisces) dan anak domba sebagai lambang Penyelamatnya. Lambang Pisces yang pertama kali digunakan Kristen di Roma Awal mula salib adalah salah satu rasi bintang yang digunakan untuk menandai langit di selatan semenjak zaman awal peradaban manusia. Kemudian oleh kaum-kaum terdahulu yang menyembah bintang salib digunakan sebagai lambang bagi para dewa mereka.

Konstelasi Bintang Selatang yang membentuk Salib Ketika lambang salib akhirnya dipakai, orang-orang Kristen sempat merasa enggan terhadap gambar seorang laki-laki yang tergantung pada salib. Hal ini tidak pernah dilakukan Gereja Kristen sebelum abad ke tujuh. Faktanya, salib dengan orang tergantung padanya telah dimasukkan oleh orang Romawi dari India berabad-abad sebelum zaman Kristen.

Relief salib pagan di India 2000 tahun SM Apa kata para sejarawan tentang penggunaan lambang salib? Walker berkata, “Orang-orang Kristen awal bahkan menolak salib karena (bersifat) pagan. Patung-patung Yesus awal tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran ‘Gembala yang Baik’ yang membawa domba.” (Acharya, The Christ Conspiracy. Churchward mengatakan, “Pada dasarnya Salib merupakan tanda astronomi. Salib dengan lengan sama panjang menunjukkan waktu siang dan malam yang sama panjang, dan merupakan tanda equinox.” Para alcemist menggunakan salib untuk penelitian Sedangkan Derek Patridge menyatakan, “Yang ditunjukkan oleh salib dengan lingkaran di dalamnya adalah sebenarnya matahari yang mengecil atau mati di zodiac, dan bukan orang.” Encyclopedia of Funk and Wagnalls menyebutkan bahwa “Tanda salib sudah digunakan sebagai lambang sebelum zaman Kristen.”

Di Italia di mana terletak Roma yang menjadi salah satu pusat paling awal bagi penyebaran agama Kristen, terdapat salib sebagai peninggalan dari zaman prasejarah. Salib Keltik Pra-Kristen banyak ditemukan di tepi Sungai Shannon di Irlandia ditemukan dengan gambar relief dewa bumi dan roh hutan. Salib-salib Keltik di Eropa yang telah ada semenjak 1200 SM Di Mesir purba, yang memuja dewa-dewi yang mati menebus dosa dengan darah, salib dijadikan lambang keagamaan yang umumnya berbentuk huruf T, yang oleh para ahli disebut dengan Tau.

Ada pula salib Tau yang di atasnya dipasang sebuah “gagang” yang berupa lingkaran. Lingkaran itu melambangkan kekekalan. Ankh Mesir atau Salib Ansata (crux ansata) salah satu lambang pagan Mesir Sejarawan barat meyakini bahwa konsep Maria dan Yesus adalah duplikasi dari Isis dan Horus Salib yang di atasnya bergagang lingkaran itu melambangkan kekelalan hidup atau kehidupan yang abadi.

Salib berlingkaran (crux ansata/salib ankh) biasa dipakai di leher para pendeta Mesir kuno sebagai kalung. Di kalangan berbagai bangsa purba di sekitar wilayah Mediterania, termasuk Funisia yang bertetangga dengan Palestina, lambang salib Mesir itu juga mengandung pengertian hikmah atau kebijaksanaan rahasia. Berbagai jenis salib yang digunakan semenjak pra-Kristen hingga sekarang Selain Salib Tau terdapat satu lagi jenis salib yang disebut dengan Salib Berlengan Sama Panjang.

Salib ini telah dikenal di seluruh dunia purba. Oleh para ahli dikatakan bahwa di kalangan dunia purba salib ini melambangkan keempat unsur (bumi, udara, air, dan api) yang dipandang sebagai sumber penciptaan segala sesuatu. Unsur-unsur itu dipandang sebagai yang abadi, sehingga segala sesuatu yang tercipta darinya, tidak akan pernah musnah, sekalipun berubah-ubah.

Swastika atau Salib Berlengan Panjang Lambang-lambang Swastika di berbagai kebudayaan Salib berlengan panjang juga digunakan sebagai pemberi tanda (berupa gambar) pada makanan suci maupun wadah-wadah yang berisi air suci keagamaan. Penggunaan salib ini terdapat di kalangan bangsa-bangsa Assyiria, Babilonia, Persia purba, bahkan di benua Amerika sebelum datangnya agama Kristen. Relief Salib Swastika di Eropa ribuan tahun sebelum Kristen Swastika berumur 5000 tahun SM di Samara, Iraq Bentuk lain salib jenis ini adalah swastika.

Ini sebenarnya adalah salib berlengan panjang, yang bagian ujung lengannya tertekuk atau dipatahkan menurut arah yang sama (seperti arah jarum jam). Menurut para ahli, ujung lengan yang tertekuk itu asal mulanya melengkung, yang apabila diteruskan akan membentuk lingkaran yang memanifestasikan lambang matahari. Encyclopedia of Funk and Wagnalls mengatakan, “Bentuk atau model ini adalah salah satu lambang paling awal yang terkenal yang telah dibuat oleh manusia, dan salah satu lambang yang paling menyebar di kalangan bangsa-bangsa primitif.

Lambang ini terdapat di seluruh benua selain Australia, dan merupakan lambang dewa matahari, dari Apollo (Romawi), Odin (Viking) sampai Quetzalcoatl (Aztec). Lambang ini masih bertahan hidup sebagai lambang keagamaan di India di kalangan para penganut agama Budha dan agama Jain, serta di China dan Jepang, maupun di kalangan suku-suku Indian di Amerika Utara yang masih meneruskan praktek shaman dan pengobatan perdukunan.”

Dalam Encyclopedia Britannica, Prof. Shepherd menulis, “Bentuk-bentuk salib telah digunakan sebagai lambang, religius atau lainnya, jauh sebelum zaman Masehi, di hampir semua bagian dunia. Dua bentuk salib Pra-Kristen telah menjadi mode dalam Kekristenan. Lambang hieroglyph Mesir tentang kehidupan (salib ankh, salib Tau dengan lingkaran di atasnya) dipungut dan digunakan secara luas pada monumen-monumen Kristen Koptik. Salib Swastika (crux gammata), yang terdiri atas empat huruf gamma kapital Yunani, ditandakan pada banyak nisan makam Kristen dini sebagai lambang yang tersamar.

Lambang ini tersebar luas sebelum zaman Kristen di Eropa, Asia, dan Amerika dan umumnya dianggap sebagai lambang matahari atau api. Dari situlah makna sumber kehidupan berasal.” Di beberapa tempat di dunia ini, ujung tekukan pada salib swastika diberi gambar telapak kaki yang menandakan adanya gerak “berjalan”. Di tempat lain, ada pula yang menggambari ujung swastika dengan gambar burung yang menggambarkan gerak terbangnya matahari di angkasa. Atau gambar ikan, yang mengisyaratkan matahari menyelam di laut di bawah muka bumi setelah tenggelam di malam hari dan sebelum kembali terbit keesokan harinya. Burung dan Dewa Matahari (Swastika Nazi Jerman) Swastika Zionist dan Swastika Dewa Matahari Bagaimanapun, salib merupakan lambang Dewa Matahari.

Karena matahari hanya satu bagi seluruh dunia, maka dengan sendirinya di mana-mana di dunia ini, apabila mereka memuja Dewa Matahari maka lambang dan kepercayaannya akan mirip. Persamaan Dewa Matahari Keltik dan Dewa Matahari Aztec Demikian halnya antara kepercayaan pagan dengan kepercayaan Kristen. Sejak ribuan tahun sebelumnya hingga jaman penyebaran agama Kristen di wilayah Mediterania, telah terdapat agama-agama yang meyakini dewa-dewi yang menderita, disalib dan mati menebus dosa.

Riwayat-riwayat dan waktu penyaliban Yesus yang terdapat dalam doktrin Kristen juga sangat serupa dengan kepercayaan pagan, yakni berkisar antara tanggal 21-25 Maret. Justinus Martir dapat saja berapologi bahwa iblis yang mendengar ramalan-ramalan para nabi besar sebelumnya, meniru ajaran itu sebelum adanya agama Kristen itu sendiri. Tapi pada dasarnya jenis-jenis salib ini digunakan berbagai macam kaum pagan untuk menyembah dewa matahari mereka semenjak berbagai peradaban kuno dunia mucul. Pandangan Islam tentang Salib dan Penyaliban Isa Islam menolak dengan keras doktrin seputar peristiwa penyaliban tersebut, karena hal itu adalah konsep Paganisme dan penyembahan kepada dewa-dewa yang sangat bertentangan dengan konsep monotheisme atau Ketuhanan Yang Maha Satu.

Allah berfirman dalam Qur’an surah An-Nisa ayat 156-157 : Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.

Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Hingga kini banyak para sejarawan Yahudi dan Barat yang tidak mempercayai teori penyaliban Nabi Isa atau Yesus, dikarenakan dahulu adanya pertentangan dalam bangsa Romawi tentang sejarah hal itu. Hal yang melemahkan teori itu adalah perkataan para tentara romawi yang mengatakan bahwa wajah orang yahudi terlihat sama semua (seperti kita melihat orang negro, orang cina, atau orang bule terlihat sama semua), dan kejadian penangkapan adalah malam hari.

Sumber : un2kmu.wordpress.com | menuju-cahaya-ilahi.blogsp

3). Makna Haleluya dan Ajaran Paganisme

Para pembaca muslim yang dirahmati Allah SWT., dan para pembaca Kafir yang dilaknati Allah SWT dan seluruh alam semesta ciptaaNya., sekarang kita akan melihat suatu keterangan bukti siapa sebenarnya yang menyembah dewa bulan, zaman dulu Allah memang dianggap dewa bulan oleh orang-orang arab pagan, karena pada saat Nabi ismael wafat akhirnya pergeseran demi pergeseran dari ajaran ibrahim yang benarpun mulai menyimpang yaitu penyembahan terhadap dewa bulan yang dibawa oleh orang – orang mesir tapi tindakan mereka tidak dapat memperkenalkan dewa Yah
kepada orang-orang arab karena seperti yang kita ketahui orang arab sangat kuat dalam menjaga tradisi nenek moyang, maka timbul ide orang-orang pagan mesir mengatakan bahwa dewa bulan yang mereka sembah bernama Allah hal ini merupakan metode yang juga dilakukan oleh kaum pagan yunani yaitu paulus dalam memperkenalkan Isa sebagai Je Zeus kepada orang romawi, akhirnya hingga kedatangan rasulullah orang-orang arab menjadi memiliki kepercayaan bahwa Allah itu dewa bulan, dan dengan
kedatangan rasulullah Allah SWT.

kembali sebagai sebutan kepada Tuhan yang sejati pencipta Alam semesta, bukan lagi sebutan untuk dewa bulan. Suatu kesalah yang telah terjadi sejak turun temurun yang dilakukan oleh umat Yahudi dan Kristen adalah pemujaan terhadap Yah, umat kristen
begitu ngotot bahwa tuhannya Ibrahim bernama Yah Weh, dan Allah SWT.

adalah dewa bulan, ternyata hal tersebut sangat berbeda dengan kenyataan, ternyata dewa bulan yang sesungguhnya adalah YHWH, dan umat kristen dan yahudi selalu memujanya dalam ucapan Haleluya.


Satu lagi bukti, Allah SWT. adalah tuhannya Ibrahim adalah pengakuan dari para
pakar dan sarjana bible sendiri.

Hal ini disadari oleh para pakar alkitab di Indonesia dan di situs Sabda, sehingga mereka tetap mengatakan Allah adalah nama tuhan dan YHWH adalah hanya gelar seperti halnya adonai, god, ataupun tuhan ataupun king.

Tapi ada orang kafir yang begitu sok dan ngotot mengumbar kebodohan dan kemaluan sendiri disetiap web dan bahkan buat blok sendiri untuk pamer kemaluan, dan mengatakan YHWH lah tuhan sejadi dan Allah adalah dewa bulan, tidak taunya dia membuka pengetahuan kita untuk mencari tau apa itu Yhwh ternyata para ahli memang sengaja tidak berani mengatakan bahwa YHWH adalah nama tuhan adalah suatu alasan nya karena YHWH ditemukan sebagai nama dari dewa pagan Mesir kuno.


Hal yang dilakukan Penghujat nama Allah ernyata telah membuka borok yahudi
selebar-lebarnya bahwa yang mereka sembah adalah Dewa bulan.

Ok sekarang kita dalam dujul Haleluya,
maka kita akan membahas Yah atau Ya atau Ia yang terdapat pada kalimat “Halelu Ya”. menurut orang-orang yahudi sebutan Haleluya berarti pujilah tuhan. “Ya”sengaja diartikan sebagai Tuhan karena kata Ya terdapat pada “Yahweh”.

Benarkah Ya atau Ia atau Yah adalah berarti Tuhan?

Ini adalah dewa bulan, di babilonia para pagan menyebut dewa bulan dengan sebutan “Ya, Ia ataupun Yah” dewa ini bencong alias memiliki dua identitas sebagai laki-laki dan perempuan.

Tidak berjenis kelamin dan tidak menikah, kemudian ada yang benarama “Shua” adalah sebutan untuk dewa langit, jadi ketika orang menggabungkan kedua kata Ia dan Shua maka akan terbentuk dua dewa pagan sekaligus, yaitu Dewa bulan dan Dewa langit, jadi YahShua atau IaShua adalah sebutan nama untuk Dewa Bulan dan Dewa Langit.
Suatu keanehan, alkitab mumuat nama dewa bulan bangsa babilonia sebagai nama lain dari dewa bulan yaitu baal, mereka bangsa yahudi telah murtad setelah mereka mulai memuja berhala EHYEH, bulan dalam bahasa Ibrani berarti yareach, dan ini sama dengan sebutan untuk YHWH, Ibrani modern mengeja ini sengaja berbeda, untuk menyimpangkan identitas asli dari dewa pagan mesir kuno. Tapi tidak masalah, para sarjana sangat mengetahui ini adalah benar.

Bukti para sarjanapun sangat berlimpah untuk bisa dan tak pernah bisa tersanggah oleh orang yahudi bahwa YHVH adalah Dewa bulan. Dan mereka para yahudi dan kristen telah lama menjadi penyembah berhala.

Hal yang dilihat dan pengalaman-pengalaman bangsa bani israel selama dimesir dulu selalu membayangi bangsa bani Israel ini. Yang mana kehidupan dengan dewa-dewa dan kekuatan sihir dari mesir kuno dan majikan mereka. Mereka benar-benar tidak bisa meninggalkan tradisi yang mereka lakukan secara turun temurun sejak mereka dalam perbudakan bangsa mesir kuno.

Walau sebelumnya telah diperingatkan oleh Musa, bani Israil tetap dalam penentangan mereka, dan ketika Musa meninggalkan mereka, mendaki Gunung Sinai seorang diri, penentangan itu tampak sepenuhnya. Dengan memanfaatkan ketiadaan Musa, tampillah seorang bernama Samiri.

Dia meniup-niup kecenderungan bani Israil kepada apa yang dilakukan oleh majikan mereka dulu yaitu menyembah berhala. dan membujuk mereka untuk membuat patung seekor anak sapi dan menyembahnya. Konon kisah berhala tersebut terbuat dari emas yang didalamnya dimasukkan tanah pijakan Nabi Musa dan Dengan sedikit mantra yang dilihat waktu majikannya dulu berbuat sihir maka patung tersebutpun dapat berbicara, sihir itu disebut Kabbalah.

Top of Form
Kecenderungan bani Israil terhadap keberhalaan Mesir Kuno dan dewaYah (dewa Bulan), yang telah kita gambarkan di sini, penting untukdipahami dan memberi kita wawasan tentang perubahan dari teks Taurat.
Penyisipan ajaran keberhalaan mesir kuno oleh umat yahudi ini sudahmenjadi kekhawatiran dalam diri Musa sendiri, ke khawatiran Musatertulis dalam kitab ulangan;

31:26 “Ambillah kitab Taurat ini danletakkanlah di samping tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, supaya menjadisaksi di situ terhadap engkau.
31:27 Sebab aku mengenal kedegilan dantegar tengkukmu. Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-samadengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebihlagi nanti sesudah aku mati. (takut diubah isi taurat oleh orangisrael)

Bukti penyimpangan-penyimpangan bangsa Israel kepada dewa mesir kunobanyak tercatat dalam Alkitab, seperti dalam: Bilangan 22:41 dan Num25:3, hakim-hakim 2:13, 8:33; 2raja2 23:13, 1:2, 16:16, 23:13, 1raja 211:33
Mazmur 68:4 2Tawarikh 33:3; Yehezkiel 8:16; 8:1 dan lainya.

Nah kembali kepada Haleluya apakah artinya?

Dalam bahasa Ibrani Halelu berarti “Puji” dan Ya adalah dewa bulan
Lihat disini nama-nama dewa mesirkuno  http://touregypt.net/godsofegypt/index.htm
"Jadi haleluya artinya adalh puji dewa bulan"

Umat kristen terpelajar memang sangat menyembunyikan itu dan berusaha untuk mengatakan bahwa Tuhan ibrahim adalah Allah, lihat situs Sabdasangat jelas YHWH diartikan sebagai gelar sebutan saja bukan namapribadi tuhan, YHWH sama dengan Adonai, King, Tuhan, dll. Tapi KRISTENbegitu ngotot mengatakan bahwa Tuhan Ibrahim dalam alkitab adalah YHWHsampai kirim surat ke LAI untuk merubah terjemahan Tuhan jadi YHWH, gabisa dibayangin pasti orang LAI mentertawakan kebodohan ini...












1 komentar:

Posting Komentar