Minggu, 22 Juli 2012

3. Benarkah Umat Islam Menyembah Lebih Dari Satu Tuhan (Penggunaan Kata “KAMI” dalam AlQuran).

0 komentar
Penggunaan Kata "Kami" Dalam AlQuran dan Alkitab


Sering ada diantara kita & orang non muslim yang bertanya mengapa terkadang Al-Qur'an menggunakan kata "KAMI" saat Allah sedang berfirman, Al-Qur'an seperti yang telah kita ketahui berbahasa Arab & Alkitab yang asli dari israel & berbahasa ibrani.

Dua bahasa ini, arab & ibrani banyak sekali memiliki kesamaan karena pada dahulunya mereka ialah 1 rumpun dari Nabi Ibrahim as.

Contoh: Elah = Allah, yang berarti Tuhan El-Shalom = As-Salam / Islam, yang berarti selamat, damai, sejahtera dll Jika ada orang non islam yang menggugat penggunaan kata "KAMI" dalam Al-Qur'an, maka sebetulnya dalam alkitab mereka sendiri dalam bahasa ibrani aslinya adalah juga menggunakan kata "KAMI".

Hal ini pun diakui oleh agama Yahudi dan memang kata "KAMI" pun digunakan hingga sekarang ini dalam kitab-kitab mereka. Salah satu contoh yang mudah adalah dalam awal perjanjian lama Kitab Kejadian pasal 1 ayat 1. Kejadian 1:1. Pada mulanya KAMI menciptakan langit dan bumi. akan tetapi dalam terjemahnya telah dirubah menjadi "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi", padahal kata aslinya adalah seperti sebelumnya menggunakan kata KAMI.

KAMI baik dalam bahasa ibrani dan arab memiliki 2 makna, yaitu: 1. Kami berarti jamak. 2. Kami berarti menunjukkan keagungan, kemuliaan dan sebagainya.

Silahkan bertanya pada orang Yahudi atau orang arab langsung deh. Jika KAMI diartikan sebagai jamak, mengapa agama Yahudi yang mengakui Perjanjian Lama & menggunakan kata KAMI dalam kitabnya tapi hanya menyembah 1 Tuhan & tidak mengakui Trinitas 3 dalam 1? Padahal Yesus sudah sedemikian rupa diberi mukjizat oleh Allah?

Lagipula bukankah Yesus berasal dari kalangan mereka sendiri? Sampai detik ini agama Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai Nabi, apalagi sebagai Tuhan! Mereka, naudzubillah, memfitnah hal yang keji terhadap Nabi Isa & Ibunya Siti Maryam dikatakan sebagai … Naudzubillah… anak haram karena tidak memiliki ayah, dikatakan sebagai Nabi palsu, dst dsb dll.

Dalam keseharian, kita pun sering menggunakan kata KAMI untuk merujuk pada kata yang lebih mulia & lebih baik. Contoh: Kami mengucapkan bela sungkawa yang dalam... Kami mengucapkan selamat atas kelahiran putra-putrinya... Kami mengucapkan selamat menempuh hidup baru... ...padahal yang mengucapkan sendirian saja tidak ditemani orang lain.

Tentu ucapan KAMI lebih mulia daripada: AKU mengucapkan selamat atas... Saya mengucapkan bela sungkawa atas... Kata "Kami" yang digunakan Allah dalam Al-Qur'an mempunyai 2 makna:

1. yang menunjukkan kemulian & keagungan dari Allah.

2. Allah memakai perantara dalam melakukannya.

Contoh: Kami turunkan Al-Qur'an... berarti menggunakan perantara Malaikat Jibril sebagai pembawa wahyu. Kami ciptakan manusia... berarti membutuhkan ibu yang melahirkan...dst. Itulah kelebihan dari Al-Qur'an karena bahasa aslinya masih terjaga, berbeda dengan kitab lain yang sudah tidak ada & memang tidak ada kitab asli mereka.

Perjanjian baru / new testament tidak memiliki sama sekali "Salinan dari Salinan" Naskah aslinya. Naskah tertua ialah diperkirakan maksimum 350 tahun setelah kelahiran Yesus, itupun dalam bahasa Yunani, bukan bahasa keseharian Nabi Isa as. Naskah yang berjumlah 12.000 ini tidak ada 2 buah naskah yang sama isinya, semua 12.000 berbeda isinya.

Dan hanya beberapa Naskah saja yang diakui sedang Naskah lainnya tidak diakui, entah pertimbangan / kriteria / syarat apa yang digunakan, yang jelas dari sekian banyak naskah, hanya ada 4 injil yang diterima sementara murid Yesus ada 12 orang. Injil yang diakui gereja saat ini ada 4 yaitu: Matius, Markus, Lukas & Yohanes. Untuk pembahasan masalah ini, insya Allah akan dibahas dilain waktu.

Naskah Yunani yang diterjemahkan ke bahasa inggris kemudian diterjemahkan ke bahasa negara lalu diterjemahkan ke bahasa daerah ini jelas telah merubah banyak arti & makna serta kitab tersebut. Penggunakan kata-kata "Kami-Nahnu atau na" dalam al-Qur'an.

Kedua, menurut pemikiran tafsir, jika Allah menggunakan kata-kata Kami, ada makna khusus yang ingin disampaikan oleh Allah lewat ayat-ayat tsb.

A. Konteks penggunaan pertama.

Kata Kami bermakna bahwa dalam mengerjakan tindakan tersebut, Allah melibatkan unsur-unsur makhluk [selain diri-Nya sendiri].

Dalam kasus nuzulnya al-Qur'an, makhluk-makhluk yang terlibat dalam pewahyuan dan pelestarian keasliannya adalah sejumlah malaikat, terutama Jibril; kedua Nabi sendiri; ketiga para pencatat/penulis wahyu; keempat, para huffadz [penghafal] dll.

[Coba perhatikan baik-baik, kebanyakan ayat-ayat yang bercerita tentang turunnya al-Qur'an [dalam format kalimat aktif],Allah cenderung menggunakan kata Kami. Contoh "Sesungguhnya Kami telah turunkan al-Zikr [al-Qur'an] dan Kami Penjaganya [keaslian]". [kami lupa pada surat dan ayat berapa].

[Contoh lain coba lihat ayat-ayat tentang mencari rezki. Dalam ayat-ayat tsb. Allah sering menggunakan kata Kami; artinya, rezki harus diusahakan oleh manusia itu sendiri, walaupun kita juga yakin bahwa rezki sudah ditentukan oleh Allah]

B. Konteks penggunaan kedua Kata kami secara sosio-linguistik Arab bermakna "ta'dzim" [kata-kata yang sopan untuk menghilangkan kesan keakuan terutama ketika kita bicara kepada orang besar,atau orang banyak].

Nah dalam arti ini, ketika dipakai kata Kami, ayat tersebut menggambarkan proses komunikasi dengan etika yang lebih sopan [mungkin seperti cara ngomong orang jawa dengan bahasa "ngoko"]

C. Konteks penggunaan ketiga. Ayat yang menggunakan kata Kami biasanya menceritakan sebuah peristiwa besar yang berada di luar kemampuan jangkauan nalar manusia, seperti penciptaan Adam,penciptaan bumi, dan langit.

Di sini, selain peristiwa itu sendiri yang nilai besar,Allah sendiri ingin menokohkan/memberi kesan "Kemahaan-Nya" kepada manusia, agar manusia dapat menerima/mengimani segala sesuatu yang berada di luar jangkauan nalar/rasio manusia.

Contoh. "Sesungguhnya KAMI telah menciptakankamu (Adam), lalu KAMI bentuk tubuhmu,kemudian KAMI katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam"; maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud" [al-A'raf 7:11]

D. Konteks Penggunaan Kata Kami yg Ke Empat

Tujuan yang Utama dari Penggunaan Kata “KAMI” dalam AlQuran juga Bertujuan untuk mencegah si pembaca AlQuran untuk tidak berfantasi atau tidak berimajinasi/ tidak berhayal jikalau sipembaca AlQuran tsb adalah Allah/ Tuhan itu sendiri dalam fikirannya.

Dan inilah salah satu bukti,  jika betapa Sempurnanya Allah menurunkan AlQuran.

karna walau sekecil apapun, dalam ajaran Islam mencegah/ melarang manusia untuk Menyamakan Allah dengan sesuatu….walaupun itu cuma dalam hayalan/ dlm imajinasi saja !!!

dan itu juga merupakan ajaran dari Allah agar kita patuh Terhadap-Nya dan benar-benar Harus Menghormati Allah dengan tidak menyamakan-Nya dengan sesuatu.

"Karna Allah adalah bukan ini dan itu apalagi anu" !!!

Apapun yang ada dalam Fikiran kita, atau apapun yang ada dalam Imajinasi kita itu adalah bukan Allah dan tidak sama dengan Allah.

0 komentar:

Posting Komentar